-
"Tamané kebak sekar warna-warni." Di kalimat ini, "sekar" jelas berarti bunga. Taman itu penuh dengan bunga yang warnanya macam-macam. Gak ada makna kiasan di sini, murni arti harfiah.
-
"Swarané alus kaya sekar kang mecungul." Nah, kalau di sini "sekar" dipakai sebagai perumpamaan. Suaranya halus, kayak bunga yang baru mekar. Ini ngasih gambaran suara yang lembut, merdu, dan menyenangkan didengar. Indah banget kan perbandingannya?
| Read Also : Men's Navy Tommy Hilfiger Trainers: Style & Comfort -
"Dhisik nalika isih mudha, uripé pancen lagi sekar." Kalimat ini ngomongin kondisi hidup. "Sekar" di sini berarti lagi jaya, lagi sukses, lagi di puncak kebahagiaan. Jadi, dulu pas masih muda, hidupnya memang lagi bagus-bagusnya, lagi mekar-mekarnya.
-
"Kekasihé wis suwe ora katon, kaya déné sekar kang wus gogrok." Di sini, "sekar" diartikan sebagai sesuatu yang sudah layu atau gugur. Maksudnya, kekasihnya sudah lama tidak kelihatan, sudah seperti bunga yang gugur daunnya atau sudah tidak ada lagi.
-
"Aja nindakaké dhosa, mengko nganti tumekaning sekar." Kalimat ini punya makna yang agak berbeda. "Sekar" di sini bisa diartikan sebagai kesulitan atau kesusahan, kadang juga berarti penyesalan atau hukuman. Jadi, jangan berbuat dosa, nanti sampai pada kesulitan atau penyesalan. Nuansanya agak negatif di sini.
- Baca dengan Cermat: Jangan cuma sekilas baca. Perhatikan setiap kata, setiap frasa. Coba bayangin apa yang digambarkan sama penulis atau pembicara.
- Gunakan Kamus (KBBI atau Kamus Jawa): Kalau masih ragu, jangan malu buat buka kamus. Kamus itu teman terbaik kita kalau lagi belajar bahasa. Cari arti "sekar" dan lihat contoh penggunaannya.
- Tanya Teman atau Guru: Punya teman yang jago bahasa Jawa? Atau guru yang ngerti sastra? Langsung aja tanya! Diskusi itu cara belajar yang efektif banget.
- Perbanyak Kosakata: Makin banyak kata yang kalian tahu, makin gampang buat menebak arti kata yang belum dikenal. Sering-sering deh baca buku, artikel, atau dengerin cerita dalam bahasa Jawa.
- Perhatikan Nada dan Intonasi (jika lisan): Kalau lagi ngobrol atau dengerin podcast, nada suara bisa ngasih petunjuk. Suara yang sedih mungkin nunjukkin arti yang negatif, suara yang riang bisa nunjukkin arti yang positif.
Halo guys! Pernah gak sih kalian lagi asyik baca cerita atau lagi dengerin orang ngomong terus nemu kata "sekar"? Bingung gak tuh artinya apa? Tenang, kalian gak sendirian. Kata "sekar" ini emang sering bikin penasaran, apalagi kalau konteks kalimatnya kurang jelas. Nah, di artikel ini, kita bakal bedah tuntas soal makna tembung sekar dalam kalimat. Kita akan cari tahu apa sih arti sebenarnya, gimana cara penggunaannya, dan kenapa kata ini penting banget buat dipahami, terutama kalau kalian suka sama sastra Jawa atau lagi belajar bahasa Jawa. Siap-siap ya, kita bakal menyelami lautan makna yang kaya banget!
Membongkar Makna Dasar Tembung "Sekar"
Jadi, apa sih sebenarnya arti dari tembung sekar? Secara harfiah, "sekar" itu artinya bunga. Gampang kan? Tapi, seperti banyak kata dalam bahasa, artinya bisa meluas dan jadi lebih mendalam tergantung konteksnya, guys. Dalam bahasa Jawa, "sekar" itu sering banget dipakai buat ngedeskripsiin sesuatu yang indah, wangi, atau bahkan sesuatu yang sudah lewat atau pudar. Makanya, ketika kita ketemu kata ini dalam sebuah kalimat, penting banget buat merhatiin kata-kata di sekitarnya biar gak salah paham. Misalnya nih, kalau ada kalimat "Kembang mlati arum sekar", jelas banget di sini "sekar" merujuk pada keindahan dan keharuman bunga melati. Tapi, gimana kalau kalimatnya lebih abstrak? Nah, di situlah serunya! Kita harus jadi detektif kata, merangkai petunjuk buat dapetin makna yang pas.
Sekar sebagai Bunga: Makna Harfiah yang Indah
Kita mulai dari arti yang paling umum dan paling dasar dulu ya, guys. Tembung sekar yang berarti bunga, ini adalah makna yang paling sering kita temui. Bayangin deh, pas lagi musim bunga bermekaran, alam jadi super cantik kan? Nah, kata "sekar" ini menangkap esensi keindahan itu. Dalam sastra Jawa, "sekar" sering jadi simbol keindahan, kemurnian, dan juga sesuatu yang datang membawa kebahagiaan atau ketenangan. Contohnya, dalam tembang macapat, banyak banget lirik yang menggunakan kata "sekar" untuk menggambarkan kecantikan alam, paras wanita, atau bahkan perasaan cinta yang sedang mekar. Misalnya, ada bait yang bilang "Sekar agung ingkang mekar" yang artinya bunga besar yang sedang mekar. Jelas banget di sini, "sekar" itu ya bunga, yang lagi mekar-mekarnya, jadi lagi cantik-cantiknya. Makna harfiah ini jadi fondasi buat kita memahami makna-makna lainnya yang lebih kompleks. Jadi, kalau kalian nemu "sekar" dan konteksnya jelas ngomongin tumbuhan atau sesuatu yang berbau alam, udah pasti artinya bunga. Simple tapi indah, kan? Keindahan "sekar" ini juga sering diasosiasikan dengan hal-hal yang positif, yang bikin hati adem dan bahagia. Jadi, gak heran kalau "sekar" sering banget jadi pilihan kata dalam puisi atau lagu, karena memang punya daya tarik tersendiri.
Sekar sebagai Kembang: Nuansa Perumpamaan dan Simbolisme
Selain berarti bunga secara harfiah, tembung sekar juga sering dipakai sebagai kiasan atau perumpamaan, guys. Di sini, "sekar" itu gak melulu soal bunga yang bisa kita petik, tapi lebih ke sifat atau kondisi yang mirip sama bunga. Misalnya, dalam seni karawitan Jawa, ada istilah "sekar", yang merujuk pada melodi atau nada yang indah dan merdu. Nada yang "mekar" dan enak didengar, kayak bunga yang mekar indah. Bisa juga dipakai buat menggambarkan sesuatu yang lagi di puncak kejayaan atau kemekaran. Contohnya, kalau ada yang bilang "Uripé lagi sekar", itu artinya hidupnya lagi jaya-jayanya, lagi bahagia-bahagianya, lagi mekar-mekarnya. Mirip kayak bunga yang lagi mekar sempurna. Tapi, hati-hati juga, guys. Kadang "sekar" bisa juga diartikan sebagai sesuatu yang udah gak segar lagi, yang udah layu atau pudar. Ini tergantung banget sama kalimatnya. Misalnya, kalau ada cerita tentang masa lalu yang indah, terus disebut "jaman sekar", bisa jadi itu artinya masa lalu yang indah banget, tapi udah lewat. Jadi, penting banget buat peka sama nuansa kalimatnya. Perumpamaan ini bikin bahasa jadi lebih kaya dan ekspresif, guys. Kita bisa ngomongin hal yang kompleks pake kata yang sederhana tapi punya makna berlapis. Kayak "sekar" ini, satu kata tapi bisa ngasih banyak gambaran di kepala kita. Makanya, kalau lagi baca sastra Jawa atau dengerin dialog orang Jawa, coba deh perhatiin baik-baik gimana kata "sekar" ini dipakai. Siapa tahu kalian bisa nemuin makna baru yang lebih keren lagi!
Konteks Kalimat: Kunci Memahami Tembung Sekar
Nah, ini bagian terpentingnya, guys! Gimana sih caranya biar kita gak salah arti pas ketemu tembung sekar? Jawabannya ada di konteks kalimat. Sama kayak kita kalau mau ngerti omongan orang, kita perlu dengerin semuanya, gak cuma sepatah dua patah kata. Dalam bahasa Jawa, konteks ini krusial banget. Perhatiin kata-kata sebelum dan sesudah "sekar". Apakah lagi ngomongin tumbuhan? Pasti artinya bunga. Apakah lagi ngomongin perasaan atau kondisi hidup? Bisa jadi artinya keindahan, kejayaan, atau bahkan sesuatu yang sudah pudar. Jangan lupa juga perhatiin gaya bahasanya. Kalau bahasanya puitis, kemungkinan besar "sekar" dipakai buat metafora yang indah. Kalau bahasanya percakapan sehari-hari, mungkin artinya lebih ke bunga beneran. Coba deh, bikin hipotesis sendiri pas baca atau dengerin. Misalnya, ada kalimat "Dheweke nglambari sekar ing taman". Nah, di sini "nglambari" itu artinya melihat-lihat. Jadi, "Dia melihat-lihat bunga di taman." Jelas banget kan? Tapi, kalau ada kalimat "Kekarepané wis ilang kaya sekar", artinya "Keinginannya sudah hilang seperti bunga (yang layu)". Di sini "sekar" menyiratkan sesuatu yang sudah tidak ada atau pudar. Jadi, kuncinya adalah observasi dan analisis. Makin sering kalian baca, denger, dan latihan, makin jago kalian nangkep maknanya. Jangan takut salah, guys. Namanya juga belajar, yang penting ada niat buat terus ngerti.
Contoh Penggunaan "Sekar" dalam Berbagai Kalimat
Biar makin mantap pemahamannya, yuk kita lihat beberapa contoh penggunaan tembung sekar dalam kalimat yang berbeda-beda. Ini biar kalian ada bayangan langsung gimana maknanya bisa berubah.
Gimana, guys? Dari contoh-contoh ini kelihatan kan gimana satu kata "sekar" bisa punya banyak arti? Kuncinya tetap liat konteksnya. Jangan sampai salah tangkap ya!
Tips Jitu Memahami Konteks Kalimat
Biar makin pede pas ketemu tembung sekar atau kata-kata lain yang maknanya berlapis, ini ada beberapa tips jitu buat kalian, guys:
Dengan tips-tips ini, dijamin kalian bakal makin jago deh memahami makna tembung sekar dalam kalimat. Semangat terus belajarnya, guys!
Kesimpulan: Tembung Sekar, Kata Penuh Makna
Jadi, kesimpulannya nih guys, tembung sekar itu bukan cuma sekadar kata "bunga". Dia punya makna yang luas dan kaya, bisa berarti keindahan, kemekaran, kejayaan, bahkan bisa juga berarti kesulitan atau penyesalan, tergantung banget sama konteks kalimatnya. Penting banget buat kita teliti saat membaca atau mendengar kata ini, perhatikan kata-kata di sekitarnya, dan coba pahami nuansa yang ingin disampaikan. Kayak kita lagi main puzzle, setiap kata itu kepingan yang kalau disusun dengan benar bakal ngasih gambaran utuh. Dengan memahami makna tembung sekar dalam kalimat ini, wawasan kalian soal bahasa Jawa pasti makin bertambah, dan kalian bisa lebih apresiasi lagi sama kekayaan sastra dan budayanya. Jadi, jangan pernah berhenti belajar dan eksplorasi ya, guys! Bahasa itu seru banget kalau kita mau ngerti lebih dalam. Terus semangat dan happy learning!
Lastest News
-
-
Related News
Men's Navy Tommy Hilfiger Trainers: Style & Comfort
Alex Braham - Nov 12, 2025 51 Views -
Related News
Design A Robotic Arm In SOLIDWORKS: A Step-by-Step Guide
Alex Braham - Nov 16, 2025 56 Views -
Related News
Klub Sepak Bola Tertua Di Indonesia: Sejarah Dan Warisan
Alex Braham - Nov 9, 2025 56 Views -
Related News
Trusky & The Summer I Turned Pretty: A Deep Dive
Alex Braham - Nov 17, 2025 48 Views -
Related News
IIPindah's Move: From Bigetron Astro To New Horizons!
Alex Braham - Nov 9, 2025 53 Views